Ake individual bingung clitnya tikaku ini ukurannya tidak bertekuk lutut selaras ibunya. “Aduuh.. Ndoro.. memeknya Tika diapain.. Ndoro..”.
“Ayem Nduk.. tidak apa-apa.. Ndoro kepingin nyembuhin luka kalian kenapa.. Tika tutup mulut saja yaa..”.
“Inggiih.. Ndoro..”.
Sehabis Tika ayem, akupun mulai menjilati memeknya beserta sebenarnya tampak rasa beserta bau pipisnya Tika.
“Ndoro.. jangaan.. Tika malu ndoroo.. memek Tika kan bau..”. Saya lebih-lebih senggang menaruhkan jariku ke lubang perawannya beserta mulai saya kocok-kocok sama halus.
Tikapun mulai menggelinjang beserta memuja-muja pantatnya. Saya juga mulai menggunakan memeknya Tika sama kukuh beserta saya pandang Tika menokak birai bawahnya dengan kepalanya digoyang kekanan kiri.
“Ndoroo.. jijik Ndoro.. memeknya Tika diapain sih ndoroo..”. Akupun enggak tahu sama status Tika yang kakinya menendang-nendang beserta tangannya mencengkeram seprei ranjangku dekati robek disana sini.
Serta alhasil.. “Ndoroo.. pernah Ndoro.. Tika kepingin pii.. piis dulu Ndoro..”. Serta enggak lambat setelah itu “Ssuur.. suur.. suur..” Melimpah sekali air hangatnya menggenangi mulutku. Saya berikhtiar setegar kekuatan buat memakan segenap air memeknya yang boleh jadi hangat pertama kali ini dikeluarkannya.
Sehabis kujilati beserta kuhisap dekati bersih, akupun menggeletak disebelahnya beserta kurangkul tikaku ini. “Ndoro.. maafin Tika benar.. Tika sedianya buang air kecil di mulutnya Ndoro.. buang air kecil Tika bau benar Ndoro..”.
“Tak apa-apa Nduk.. tetapi Tika patut dihukum.. sebab udah buang air kecil dimulut Ndoro..”
“Tika kepingin dihukum apa saja Ndoro.. asal saja Ndoro tidak marahin Tika..”. “Hukumannya, Tika gantian minum pipisnya Ndoro.. kepingin tidak..”.
https://www.vingle.net/posts/2577358
“Ayem Nduk.. tidak apa-apa.. Ndoro kepingin nyembuhin luka kalian kenapa.. Tika tutup mulut saja yaa..”.
“Inggiih.. Ndoro..”.
Sehabis Tika ayem, akupun mulai menjilati memeknya beserta sebenarnya tampak rasa beserta bau pipisnya Tika.
“Ndoro.. jangaan.. Tika malu ndoroo.. memek Tika kan bau..”. Saya lebih-lebih senggang menaruhkan jariku ke lubang perawannya beserta mulai saya kocok-kocok sama halus.
Tikapun mulai menggelinjang beserta memuja-muja pantatnya. Saya juga mulai menggunakan memeknya Tika sama kukuh beserta saya pandang Tika menokak birai bawahnya dengan kepalanya digoyang kekanan kiri.
“Ndoroo.. jijik Ndoro.. memeknya Tika diapain sih ndoroo..”. Akupun enggak tahu sama status Tika yang kakinya menendang-nendang beserta tangannya mencengkeram seprei ranjangku dekati robek disana sini.
Serta alhasil.. “Ndoroo.. pernah Ndoro.. Tika kepingin pii.. piis dulu Ndoro..”. Serta enggak lambat setelah itu “Ssuur.. suur.. suur..” Melimpah sekali air hangatnya menggenangi mulutku. Saya berikhtiar setegar kekuatan buat memakan segenap air memeknya yang boleh jadi hangat pertama kali ini dikeluarkannya.
Sehabis kujilati beserta kuhisap dekati bersih, akupun menggeletak disebelahnya beserta kurangkul tikaku ini. “Ndoro.. maafin Tika benar.. Tika sedianya buang air kecil di mulutnya Ndoro.. buang air kecil Tika bau benar Ndoro..”.
“Tak apa-apa Nduk.. tetapi Tika patut dihukum.. sebab udah buang air kecil dimulut Ndoro..”
“Tika kepingin dihukum apa saja Ndoro.. asal saja Ndoro tidak marahin Tika..”. “Hukumannya, Tika gantian minum pipisnya Ndoro.. kepingin tidak..”.
https://www.vingle.net/posts/2577358