Usiaku suah nyaris mendekati kepala tiga, betul… seputar 2 tahunan lagi lah. Saya bersemayam berbarengan mertuaku yang suah lambat ditinggal mati suaminya dampak penyakit yang dideritanya. Dari itu istriku memohon saya bersemayam di rumah ibunya agar abdi konsisten terhimpun selaku keluarga enggak terpisah. Di rumah itu abdi bersemayam 6 orang, spesial nya cukup saya lalu anak laki-lakiku yang tua leler 1 tahun berjenis seks laki-laki di rumah itu, lainnya gadis.. Dini September berlanjut saya enggak berkerja lagi karna membatalkan diri. Hari-hari kuhabiskan di rumah berbarengan anakku, tentu sudah mengerti tengah saya bergerak sedikit sekali saya dekat sama anakku itu. Hari untuk hari kulalui tanpa terdapat kebimbangan tentu suplai keinginan lenyap, saya dingin saja terlebih saya makin terlena sama kemalasanku. Pagi seputar pukul eight wib, terkini saya bangun dari tidur. Kulihat anak lalu istriku enggak terdapat disamping, ah… kelihatannya lagi di merak simpin cetusku dalam jiwa. Ket...